A Peluang Memperoleh Rahmat Allah Hadits di atas menjelaskan bahwa rahmat Allah SWT lebih dahulu ada dan lebih luas dari pada murka-Nya. Rahmat adalah memberikan nikmat dan keutamaan. Rahmat Allah di dunia akan diberikan kepada seluruh manusia, baik yang mukmin maupun yang kafir.[5] Sangat sulit sekali meminta ijin kepada Allah untuk
MENGIMANI SIFAT RAHMAT ALLÂH YANG LUASOleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-AtsariDi antara sifat Allâh Azza wa Jalla adalah sifat rahmat. Sifat ini ditetapkan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala dalam kitab suci-Nya, juga ditetapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan disepakati oleh Ahlus Sunnah wal-Jama’ah. Oleh karena itu, kita wajib mengimani dan menetapkan sifat ini bagi Allâh Azza wa Jalla dan tidak boleh mentakwilkannya, juga tidak boleh memberinya makna yang lain, karena ini berarti menyimpangkan SIFAT RAHMAT Rahmat berarti kasih sayang. Yaitu sifat yang berkonsekwensi adanya kehendak atau keinginan untuk berbuat baik kepada yang dikasihi. Sebagian Ahli bid’ah merubah makna rahmat dengan irâdatul ihsân kehendak berbuat baik, ini termasuk ilhâd penyimpangan terhadap sifat yang Allâh Azza wa Jalla tetapkan pada diri-Nya dan ditetapkan oleh Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam pada diri Allâh Azza wa Jalla .Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkataفَالرَّحْمَةُ وَالرِّضْوَانُ صِفَتُهُ وَالْجَنَّةُ ثَوَابُهُ، وَهَذَا يُبْطِلُ قَوْلَ مَنْ جَعَلَ الرَّحْمَةَ وَالرِّضْوَانَ ثَوَابًا مُنْفَصِلًا مَخْلُوقًا، وَقَوْلَ مَنْ قَالَ هِيَ إِرَادَتُهُ الْإِحْسَانَ، فَإِنَّ إِرَادَتَهُ الْإِحْسَانَ هِيَ مِنْ لَوَازِمِ الرَّحْمَةِ، فَإِنَّهُ يَلْزَمُ مِنَ الرَّحْمَةِ أَنْ يُرِيدَ الْإِحْسَانَ إِلَى الْمَرْحُومِ، فَإِذَا انْتَفَتْ حَقِيقَةُ الرَّحْمَةِ انْتَفَى لَازِمُهَا، وَهُوَ إِرَادَةُ الْإِحْسَانِ، Rahmat dan ridha adalah sifat Allâh, sementara surga adalah pahala dari Allâh. Ini membatalkan memperlihatkan bathilnya perkataan orang yang menjadikan rahmat dan ridha sebagai makhluk Allah dan terpisah dari Allâh. Ini juga merpelihatkan bathilnya salahnya perkataan orang yang mengatakan bahwa rahmat adalah irâdatul ihsan kehendak berbuat buat baik. Karena irâdatul ihsân adalah konsekwensi dari rahmat bukan rahmat itu sendiri-red. Karena konsekwensi dari orang yang memiliki sifat rahmat adalah dia ingin berbuat baik kepada yang dikasihi. Jika sifat rahmat tidak ada, maka konsekwensinya juga tidak ada, yaitu berkehendak berbuat baik”. [Mukhtashar ash-Shawâ’iqul Mursalah, hlm. 368]DALIL-DALIL AL-QUR’AN Adapun dalil-dalil dari kitab suci al-Qur’an, antara lain firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِDengan menyebut nama Allâh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [Al-Fâtihah/11]Ayat ini menetapkan sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla. Ar-Rahmân Maha Pemurah adalah Yang memiliki banyak rahmat, sedangkan ar-Rahîm Maha Penyayang adalah Yang memberikan rahmat-Nya yang khusus kepada orang-orang Mukmin, seperti firman Allâh Azza wa Jalla وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًاDan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman [Al-Ahzâb/3343]Sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala Maha rahmat di dunia dan akhirat. Rahmat-Nya di dunia bukan hanya kepada orang-orang Mukmin, bahkan juga kepada orang-orang kafir. Yaitu Dia memberinya makan, minum, rezeki, kesehatan, kekayaan, kekuasaan dan lainnya. Tetapi di akhirat, rahmat-Nya hanya Dia tetapkan bagi orang-orang yang lain yang menetapkan adanya sifat rahmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala adalahأُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًاOrang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allâh dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya adzab Rabbmu adalah suatu yang harus ditakuti. [Al-Isra’/17 57]Ayat ini memberitakan bahwa para hamba Allâh yang disembah dan dijadikan tempat berdoa oleh orang-orang musyrik, seperti Malaikat, Nabi, dan orang shalih, mereka sendiri mencari jalan kepada Allâh Azza wa Jalla dengan cara beribadah langsung, mengharapkan rahmat-Nya dan takut kepada demikian jelas bahwa ayat ini menetapkan sifat rahmat yang dimiliki oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala , sebagaimana Dia juga memiliki sifat Islam rahimahullah berkata,وَ ” رَحْمَتُهُ ” اسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ خَيْرٍ. ” وَعَذَابُهُ ” اسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ شَرٍّ. وَدَارُ الرَّحْمَةِ الْخَالِصَةِ هِيَ الْجَنَّةُ وَدَارُ الْعَذَابِ الْخَالِصِ هِيَ النَّارُ وَأَمَّا الدُّنْيَا فَدَارُ امْتِزَاجٍRahmat Allâh adalah nama yang mencakup semua kebaikan, sedangkan adzab Allâh adalah nama yang mencakup semua keburukan. Negeri rahmat yang murni adalah surga, sedangkan negeri adzab yang murni adalah neraka. Adapun dunia adalah negeri campuran kebaikan dan keburukan.DALIL-DALIL AS-SUNNAH Adapun penetapan sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla di dalam Sunnah, antara lain sebagai berikutHadits-hadits yang mengajarkan ucapan salam, maka di sana ada kalimat “rahmat Allâh”, tidak ada keraguan bahwa ini menetapkan sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla . Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaلَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَنَفَخَ فِيهِ الرُّوحَ عَطَسَ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ فَحَمِدَ اللَّهَ بِإِذْنِهِ فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ يَا آدَمُ اذْهَبْ إِلَى أُولَئِكَ الْمَلَائِكَةِ إِلَى مَلَإٍ مِنْهُمْ جُلُوسٍ فَقُلْ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ قَالُوا وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ بَنِيكَ بَيْنَهُمْ Ketika Allâh telah menciptakan Adam, dan meniupkan ruh padanya, lalu dia bersin, kemudian berkata al-hamdulillah’. Dia memuji Allâh dengan idzin-Nya. Maka Penguasanya yakni Allâh berkata kepadanya “Yarhamukallâhu. Hai Adam, pergilah kepada para Malaikat itu, sekelompok malaikat yang sedang duduk, lalu katakanlah Assalâmu alaikum’. Para Malaikat menjawab, “Wa’alaikumus salâm wa rahmatullâh”, kemudian Adam kembali menghadap Allâh. Maka Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya ini adalah salam penghormatan bagimu dan bagi anak-anakmu di antara mereka”. [HR. Tirmidzi, no. 3368; syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]Demikian juga rahmat Allâh melebihi rahmat siapapun yang memiliki sifat عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْيٍ فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ، تَبْتَغِي، إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ، أَخَذَتْهُ فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ، فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرَوْنَ هَذِهِ الْمَرْأَةَ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ؟ قُلْنَا لَا، وَاللهِ وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لَا تَطْرَحَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا»Dari Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Telah datang serombongan tawanan perang yang dihadapkan kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam . Di antara tawanan itu ada seorang perempuan yang mencari-cari. Jika dia menemukan seorang bayi di tawanan itu, maka dia pun mengambilnya, menempelkannya ke perutnya dan menyusuinya. Maka, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepada kami, “Apakah menurut kalian perempuan ini tega untuk melemparkan bayinya ke dalam api?”. Kami menjawab, “Demi Allâh! Tidak. Padahal dia sanggup untuk tidak melemparkannya.” Lalu Nabi bersabda, “Sungguh Allâh lebih rahmat kasih; sayang kepada hamba-hambaNya daripada iperempuan ini kepada anaknya.” [HR. Al-Bukhâri, no. 5999; Muslim, no. 2754; lafazh ini adalah riwayat Muslim]DALIL AKAL Selain dalil-dalil di atas, sebagian Ulama menetapkan sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla dengan dalil akal. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,نحن نستدل بالعقل على ثبوت الرحمة بما نشاهد من آثارها، فالنعم التي لا تعد، والنقم التي تدفع عنَّا هي بسبب الرحمة، ودلالة هذه النعم على صفة الرحمة أقوى من دلالة التخصيص على صفة الإرادة؛ لأن دلالة هذه النعم على الرحمة يعرفها العامي والخاص، ومع هذا فينكر هؤلاء صفة الرحمة ويثبتون صفة juga berdalil dengan akal atas adanya sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla berdasarkan pengaruh-pengaruh dari sifat rahmat Allâh Azza wa Jalla yang kita saksikan. Nikmat yang tidak terhitung, musibah-musibah yang tertolak dari kita, itu semua dengan sebab rahmat Allâh. Penunjukkan nikmat-nikmat ini terhadap sifat rahmat Allâh lebih kuat daripada penunjukkan khusus kepada sifat irâdah kehendak Allâh. Karena penunjukkan nikmat-nikmat ini terhadap sifat rahmat Allâh diketahui oleh orang awam dan orang khusus. Walaupun demikian nyata, namun mereka sebagian Ahli Bid’ah mengingkari sifat rahmat Allâh, dan menetapkan sifat iraadah kehendak Allâh sifat iraadah kehendak Allâh”. [Majmu’ Fatawa wa Rasaail al-Utsaimin, 3/156]RAHMAT ALLAH YANG UMUM DAN KHUSUS Allâh Azza wa Jalla memberitakan bahwa Dia memiliki rahmat yang umum, meliputi segala sesuatu. Namun Dia juga memiliki rahmat yang khusus, yang Allâh berikan hanya kepada para hamba yang bertakwa. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berirmanقَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ ۖ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَAllâh berfirman, “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. [Al-A’raaf/7 156]Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Ar-Rahmân dan ar-Rahîm adalah dua nama Allâh yang menunjukkan bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala memiliki rahmat kasih sayang yang luas juga agung, yang meliputi segala sesuatu dan menyentuh semua makhluk. Namun Allâh Azza wa Jalla menetapkan bahwa rahmat yang sempurna hanya untuk orang-orang yang bertakwa, yang mengikuti para Nabi-Nya dan para Rasul-Nya. Mereka ini mendapatkan rahmat yang mutlak sempurna; umum yang berhubungan dengan kebahagiaan abadi. Sedangkan yang lain, mereka terhalangi dari rahmat yang sempurna ini, karena mereka sendiri menolak rahmat ini dan enggan, dengan cara mendustakan berita Allâh dan berpaling dari perintah Allâh. Maka janganlah mereka menyalahkan orang lain kecuali dirinya sendiri”. [Tafsir Asmaillah Al-Husna, hlm. 200; karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di]Kita lihat di dunia ini, semua hamba Allâh Azza wa Jalla mendapatkan rahmat-Nya yang bersifat umum, termasuk orang kafir dan para pelaku maksiat. Nikmat penciptaan, kesehatan, makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Namun nikmat Allâh yang khusus, hanya Allâh Azza wa Jalla berikan kepada para hamba-Nya yang khusus, seperti nikmat iman dan islam di dunia, dan nikmat surga di MENGIMANI RAHMAT ALLAH Mengimani sifat rahmat Allâh memiliki banyak faedah, antara lain 1. Bersemangat dalam mentaati Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَDan taatilah Allâh dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat [Ali-Imran/3 132]Karena dengan mentaati Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, seorang hamba akan dirahmati oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala .2. Tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Manusia yang banyak berbuat salah dan dosa, harus segera bertaubat kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan tidak boleh berputus asa, karena Allâh Azza wa Jalla mengampuni semua dosa dengan syarat taubat kepada-Nya. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirmanقُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُKatakanlah kepada para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya; Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni segala bentuk dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Az-Zumar/3953]Seorang hamba yang mengetahui rahmat Allâh yang sangat luas, maka tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya. Sehingga dia akan bertaubat dari dosa-dosanya dan mengaharapkan ampunan serta Berusaha menggapai rahmat-Nya Seorang hamba yang mengetahui semua kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan sebab rahmat-Nya, maka dia akan berusaha menggapai rahmat Allâh Azza wa Jalla itu. Ketika seorang hamba mengetahui bahwa Allâh Azza wa Jalla berfirmanإِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَSesungguhnya rahmat Allâh itu dekat dengan orang-orang yang berbuat ihsan. [Al-A’râf/7 56]Maka dia akan berusaha berbuat ihsan, baik ihsan dalam beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla , yaitu beribadah kepada-Nya seolah-olah melihat-Nya, jika tidak bisa, maka dengan meyakini bahwa Allâh Azza wa Jalla selalu melihatnya; Ataupun ihsan, dengan berbuat baik kepada sesama makhluk Allâh di muka bumi. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaالرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِOrang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh ar-Rahmân Allâh Yang Maha Pengasih, kasihilah penduduk bumi, niscaya Dia yang berada di atas langit yakni Allâh Azza wa Jalla akan mengasihi kamu”. [HR. Abu Dawud, no. 4941; dishohihkan Al-Albani]Alangkah indahnya sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang mulia ini. Maka marilah kita mengasihi penduduk bumi, supaya Allâh Azza wa Jalla mengasihi sedikit keterangan tentang sifat rahmat bagi Allâh Azza wa Jalla , semoga bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XX/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] Home /A3. Aqidah Makna dan.../Mengimani Sifat Rahmat Allah...
Hanyakepada Allah kita memohon agar -dengan rahmat-Nya- kita termasuk dalam golongan orang-orang shalih. Semoga Allah juga mencurahkan kasih sayang kepada kita, sebagaimana yang Dia limpahkan kepada kekasih-kekasih-Nya yang beriman. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala Mahamulia lagi Maha Agung, rahmat-Nya begitu luas tak terbatas. Maroji':
🇲🇺🇹🇮🇦🇷🇦 🇳🇦🇸🇮🇭🇦🇹 ••• ═══ ༻💎༺ ═══ LUASNYA RAHMAT ALLAH Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda جعل الله الرحمة مائة جزء، فأمسك عنده تسعة و تسعين و أنزل في الأرض جزء واحدا، فمن ذلك الجزء تتراحم الخلائق حتى ترفع الدابة حافرها عن ولدها أن تصيبه Artinya ” Allah telah menjadikan rahmat itu seratus bagian, Dia pegang disisiNya 99 rahmat, dan Dia turunkan di Bumi satu bagian, dengan satu bagian tersebut para makhluk saling berkasih sayang, sehingga seekor binatang mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir menimpanya ” [ 2752 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ] Subhanallah, tidak ada satupun kenikmatan yang dirasakan makhluk di dunia ini melainkan pengaruh dari satu bagian rahmat Allah… Orang tua sayang pada anaknya begitu juga sebaliknya.. Suami sayang kepada istrinya begitu juga sebaliknya… Tempat tinggal, makanan, minuman, kendaraan, hawa sejuk, kebun, sawah ladang, pegunungan, lautan, matahari dan sinarnya, bulan , bintang-bintang di langit dengan keindahannya dan lain-lainya dari segenap ciptaaan Allah yang bisa kita rasakan nikmatnya dari bumi kita.. Sungguh itu semua bagian dari satu rahmatNya, alangkah luas rahmatNya… Begitu indah dan besar terasa satu bagian rahmat yang dibagikan Allah diantara makhluk-makhlukNya ini, maka bagaimana dengan 99 rahmatNya yang ada di sisiNya… Semoga kita pandai mensyukuri nikmat-nikmatNya, dan semoga kita tidak menjadi orang yang lalai, yang mengejar nikmat sesaat di dunia kemudian lupa akan kenikmatan dan rahmatNya yang begitu luas dari sembilan puluh sembilan yang Allah siapkan untuk hamba-hambaNya yang beriman di akhirat kelak. ✒ Abu Ya’la Kurnaedi ••• ═══ ༻💎༺ ═══ ℳـ₰✍ ✿❁࿐❁✿ alwasathiyah 🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber. ______________________ 👥 Grup WhatsApp Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl ✉ Telegram 🌐 Blog 🇫 Facebook 📹 Youtube 📷 Instagram 🔊 Mixlr Post navigation Media Berbagi Grup Ilmu dan Dakwah Al-Wasathiyah wal I'tidal
Semuaitu berjalan dengan teratur, rapi dan mengagumkan. Di sana terdapat dalil keMaha Kuasaan Allah, ilmu-Nya yang meliputi, hikmah-Nya yang dalam, rahmat yang luas, menunjukkan kebesaran-Nya dan kebesaran kerajaan dan kekuasaan-Nya. Ini semua menghendaki agar kita hanya beribadah kepada-Nya saja, mencintai-Nya dan mengagungkan-Nya serta
Yakinlah, Bahwa Rahmat Allah Itu sangat Luas Rahmat Allah kepada hamba-Nya sangatlah luas. Tidak terbatas. ان رحمته تغلب غضبهRahmat-Nya mengatasi kemurkaan-Nya. Inilah kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya. Firman Allah قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ١٢ Maksudnya Katakanlah Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi. Katakanlah Kepunyaan Allah. Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Al-An’aam 12 Dalam al-Quran dan hadits banyak menyebut tentang Rahmat Allah. Oleh karena itu, marilah kita menghayati, menjiwai dan mengambil i’tibar dan pelajaran dari ayat-ayat al-Qur’anul Karim dan Hadis Rasulullah Mudah-mudahan kita mempunyai jiwa yang Besar dan Tabah. Disebutkan Rahmat Allah itu sangat luas dan mendahului kemurkaan-Nya adalah benar dan tidak boleh didustakan sebagaimana yang dinyatakan al-Quran dan Hadits فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ رَبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ وَلاَ يُرَدُّ بَأْسُهُ عَنْ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ ١٤٧ Maksudnya Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa. Al-An’aam 147 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لَمَّا خَلَقَ الله الْخَلْقَ كَتَبَ في كِتَابٍ، فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي. وفي رواية غَلَبَتْ غَضَبِي. وفي رواية سَبَقَتْ غَضَبِي. متفق عليه Maksudnya Dari Abu Hurairah katanya Rasulullah bersabda Ketika Allah menciptakan semua makhluk, maka ditulislah oleh-Nya dalam suatu kitab, maka kitab itu ada di sisi-Nya di atas arasy, yang isinya Bahawasanya kerahmatan-Ku itu dapat mengalahkan kemurkaan-Ku. Dalam riwayat lain disebutkan Telah mengalahkan kemurkaanKu. Dan dalam riwayat lainnya lagi disebutkan Telah mendahului kemurkaan-Ku maksudnya bahwa kerahmatan itu jauh lebih besar daripada kemurkaan-Nya. Muttafaq alaih Rahmat Allah juga meliputi segala sesuatu. Firman Allah وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ١٥٦ Maksudnya Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Al-A’raaf 156 Oleh hal yang demikian, buanglah jauh-jauh perasaan sedih, kecewa dan berputus asa. Orang yang yakin dengan rahmat Allah dan tidak berputus asa dengan rahmat-Nya adalah orang yang kuat, sabar, tabah, dan tidak melakukan sesuatu yang boleh memudharat dan membinasakan dirinya. Firman Allah Ta’ala قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُواْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُواْ مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ٥٣ Maksudnya Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 53 وَلاَ تَايْئَسُواْ مِنْ رَّوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لاَ يَايْئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللَّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الكَافِرُونَ ٨٧ Maksudnya Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. Yusuf 87 Demikianlah sifat orang beriman yang percaya dan yakin dengan rahmat Allah serta mereka senantiasa bersangka baik kepada-Nya. Oleh itu, bersangka baiklah kepada Allah kerana Dia menurut sangkaan hamba-Nya sebagaimana yang terdapat dalam Hadis Qudsi ini عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، أنَّهُ قال قال الله عَزَّ وَجَلَّ أنَا عِنْدَ ظَّنِّ عَبْدِي بِي وَأنا معه حَيْثُ يَذْكُرُنِي. وَاللهِ اللهُ أفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بالفَلاَةِ. وَمَنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ شِبْراً، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعاً، وَمَنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِرَاعاً، تَقَرَّبْتُ إلَيْهِ بَاعاً، وَإذَا أقْبَلَ إلَيَّ يَمْشِي أقْبَلْتُ إلَيْهِ أُهَرْوِلُ. متفق عليه. Maksudnya Dari Abu Hurairah dari Rasulullah sabdanya Allah Azzawajalla berfirman dalam Hadis Qudsi Aku adalah menurut sangkaan hamba-Ku dan Aku akan selalu besertanya selama ia mengingat pada-Ku. Demi Allah, Allah itu lebih gembira kepada taubatnya seorang hamba-Nya daripada seorang di antara engkau semua yang menemukan sesuatu benda yang telah hilang di padang yang luas. Barangsiapa yang mendekat pada-Ku dalam jarak sejengkal, maka Aku mendekat padanya dalam jarak sehasta dan barangsiapa yang mendekat pada-Ku dalam jarak sehasta, maka Aku mendekat padanya dalam jarak sedepa. Jikalau hamba-Ku itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas. Muttafaq alaih Sehubungan dengan itu, janganlah kita menjadi orang yang berputus asa dengan rahmat Allah dan janganlah juga berputus asa kerana dicabut rahmat dan ditimpa musibah seperti dalam firman Allah Ta’ala وَإِذَاۤ أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُواْ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ ٣٦ Maksudnya Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah bahaya disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. Ar-Ruum 36 وَلَئِنْ أَذَقْنَا الإِنسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ ٩ Maksudnya Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat nikmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. Huud 9 وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَاۤئِهِ أُوْلَئِكَ يَئِسُواْ مِنْ رَّحْمَتِي وَأُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ٢٣ Maksudnya Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih. Al-Ankabut 23 إِنَّهُ لاَ يَايْئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللَّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الكَافِرُونَ ٨٧ Maksudnya Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. Yusuf 87 قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّاۤلُّونَ ٥٦ Maksudnya Ibrahim berkata Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat. Al-Hijr 56 Seterusnya marilah kita merenung dan memerhatikan ayat-ayat al-Quran berikut tentang golongan orang-orang yang mendapat rahmat Allah Firman Allah Ta’ala فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُواْ بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا ١٧٥ Maksudnya Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada agama-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya syurga dan limpahan kurnia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepada-Nya. An-Nisa’ 175 فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ ٣٠ Maksudnya Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya syurga. Itulah keberuntungan yang nyata. Al-Jaatsiyah 30 وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَسَارًا ٨٢ Maksudnya Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. Al-Isra’ 82 وَإِنَّهُ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ٧٧ Maksudnya Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. An-Naml 77 وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ٥٦ Maksudnya Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. An-Nur 56 فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ ١٥٦ Maksudnya Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. Al-A’raaf 156 وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَاۤ إِنَّهُمْ مِّنْ الصَّالِحِينَ ٨٦ Maksudnya Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang soleh. Al-Anbiyaa’86 وَلاَ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْمُحْسِنِينَ٥٦ Maksudnya Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-A’raaf 56 Sehubungan dengan itu, orang yang berpegang teguh dengan agama Allah, taat kepada-Nya, taat kepada rasul-Nya, melakukan segala suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, mendirikan solat, mengeluarkan zakat, beriman dan beramal soleh, beriman kepada kitab, bertaqwa, menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidup, mengamalkan isi kandungan al-Quran, tidak melakukan kerusakan di muka bumi, berdoa kepada-Nya, melakukan kebaikan, menyeru kepada kebaikan dan mencegah daripada kemungkaran, dan seumpamanya akan mendapat rahmat Allah Jadi, yakinlah dengan rahmat Allah karena Dia berfirman bahwa مَا يَفْتَحْ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ٢ Maksudnya Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Faathir 2 Semoga ayat-ayat al-Quran dan Hadis Rasulullas mengenai rahmat Allah yang kita baca ini dapat memotivasikan kita supaya senantiasa mempunyai semangat yang kuat, berkeyakinan tinggi, berfikiran optimis, bersabar, tabah, cekal dan terus marah kehadapan sehingga berjaya di dunia dan di akhirat. Walaupun berasa menderita hidup di dunia tetapi itu adalah sementara. Jadi, ingatlah bahawa syurga adalah tempat kesenangan dan kebahagiaan yang abadi dan berharaplah agar dapat masuk ke syurga dengan rahmat Allah Dalam kesempatan ini marilah kita berdoa seperti doa yang tercatat dalam al-Quran. Mudah-mudahan dengan doa tersebut kita mendapat petunjuk Allah dan rahmat-Nya. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَاۤ إِنْ نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاۤ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ٢٨٦ Maksudnya Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. Al-Baqarah 286. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ ٨ Maksdunya Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi kurnia. Ali-Imran 8 رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ ٢٣ Maksudnya Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. Al-A’raaf 23 رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا ١٠ Maksudnya Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini. Al-Kahfi 10. رَبَّنَاۤ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ ١٠٩ Maksudnya Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. Al-Mukminun 109 رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ ١١٨ Maksudnya Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik. Al-Mukminun 118 رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُواْ وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ٧ رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَّهُم وَمَنْ صَلَحَ مِنْ ءَابَاۤئِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ٨ وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ٩ Maksudnya7. Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam syurga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapa-bapa mereka, isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar. Al-Mukmin 7-9 Dan boleh juga kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasululllah seperti berikut عن أبي أمامةَ رضي الله عنه قال دعا رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم، بدُعاءٍ كَثيرٍ، لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً، قُلْنَا يا رَسولَ الله دَعَوْتَ بِدُعاءٍ كَثِيرٍ لَمْ نَحْفَظْ مِنْهُ شَيْئاً، فقال ألا أدُلُّكُم عَلَى ما يَجْمَعُ ذَلِكَ كُلَّهُ؟ تقول “اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ مِنْ خَيْر ما سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ محمَّدٌ صلى الله عليه وسلم، وَأَعوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم، وأنْتَ الْمُسْتَعانُ، وَعَلَيْكَ البَلاَغُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَّ بِاللهِ.” رواه الترمذي وقال حديث حسن Maksudnya Dari Abu Umamah katanya Rasulullah berdoa dengan doa yang banyak sekali, kita tidak dapat hafal sedikitpun dari doanya itu. Kita lalu berkata Ya Rasulullah, Tuan telah berdoa dengan sesuatu doa yang banyak sekali, sehingga kita tidak dapat hafal sedikitpun daripadanya. Beliau lalu bersabda Tidakkah engkau semua suka kalau saya tunjukkan kepadamu semua sesuatu doa yang menghimpun keseluruhannya itu? iaitu supaya engkau mengucapkan yang maksudnya “Ya Allah, sesungguhnya saya mohon kepada-Mu dari kebaikan sesuatu yang dimohonkan oleh Nabi-Mu iaitu Muhammad Saya juga mohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatannya sesuatu yang dimohoni perlindungannya oleh Nabi-Mu iaitu Muhammad Engkau adalah yang dimohoni pertolongan dan atas pertolongan-Mulah adanya kecukupan, sampai memperoleh apa yang diinginkan dari kebaikan dunia dan akhirat”. Dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. عن ابن مسعود رضي الله عنه قال كان من دعاءِ رسُولِ الله صلى الله عليه وسلم “اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، والسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، والغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، والفَوْزَ بالْجَنَّةِ، والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.” رواه الحاكم أبو عبد الله وقال حديث صحيح على شرط مسلمٍ Maksudnya Dari Ibnu Mas’ud katanya Setengah dari doa Rasulullah ialah yang maksudnya “Ya Allah, sesungguhnya kita mohon kepad-aMu apa-apa yang menyebabkan datangnya kerahmatan-Mu dan apa-apa yang menyebabkan pengampunan-Mu, juga selamat dari dosa dan memperoleh dari semua kebaikan, demikian pula berbahagia dengan syurga dan selamat dari siksa api neraka.” Diriwayatkan oleh Imam Hakim yaitu Abu Abdillah dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih menurut syarat Imam Muslim.
Namunsangat jarang orang shaleh yang memiliki keturunan munafiq ataupun kafir. Hal ini merupakan secuil dari keistimewaan-keistimewaan yang Allah berikan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad Saw. Wallahu a'lam.
Dalam konteks kekinian rahmat Allah dapat saja berada dalam amal yang sungguh sepele. Mungkin saja rahmat itu terletak dalam diri anak-anak jalanan yang mengulurkan tangan ke hadapan kita, atau di dalam diri pengamen yang menyanyikan lagu sumbang tak jelas suara dan nadanya. Dan juga mungkin sekali rahmat itu terletak dalam amal kita dalam memberi selembar kertas koran sebagai alas shalat jum’at. wal hasil sekecil apapaun amal itu tidak boleh kita sepelekan. اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقو الله حق تقاته ولاتموتن ألا وأنتم مسلمون Materi khotbah kali ini merupakan penjabaran dari istilah rahmat dalam ayat Az-Zumar 53 yang berbunyi قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Katakanlah "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bahwasannya kita semua dilarang untuk merasa putus asa atas rahmat Allah swt. Bagaimana kita akan putus asa kalau kita sendiri tidak memahami rahmat itu sendiri. Oleh karena itulah tema khotbah kali ini akan lebih banyak membicarakan hal tersebut. Sebuah kisah yang berdasarkan pada hadist Rasulullah saw dari cerita Malaikat Jibril “sungguh dahulu pernah ada seorang hamba abid yang tinggal seorang diri di sebuah gunung paling tinggi di dunia. Begitu tingginya gunung itu, sehingga aku jibril sering melaluinya ketika hendak turun dari langit melaksanakan titah dari Yang Maha Kuasa. Gunung itu tidak begitu luas, tetapi cukup lengkap persediaan bahan makanan dan buah-buahan juga air terjun yang menyegarkan. Hal itu mempermudah abid menjaga perut dari kekosongan dan memudahkannya berwudhu sehinga ia selalu dalam keadaan suci. Di atas gunung yang sangat indah itu, abid hidup selama lima ratus tahun. Ia tidak punya kegiatan, selain beribadah, bermunajat, dan berdo’a, tidak pernah terlintas dibenaknya untuk berbuat dosa dan mendurhkai-Nya. Salah satu do’a yang dikabulkan Allah swt adalah permohonannya setiap saat untuk mati dalam keadaan sujud. Demikianlah, akhirnya abid meninggal dunia dalam usia limaratus tahun. Setelah kematiannya Allah swt berkata kepadanya wahai hambaku karena rahmat-Ku, kau akan segera aku masukkan ke dalam surga’. Mendengar pernyataan tersebut si abid berubah mukanya, terkesan tidak terima. Karena ia merasa bahwa amal-ibadahnnya selama lima ratus tahun tanpa dosa lah yang menyebabkannya layak masuk ke surga. Bukan semata karena rahmat-Nya. Demikian protes abid kepada Allah swt. Mafhum apa yang dimaksud oleh si ’abid. Maka segeralah Allah menugaskan seorang malaikat untuk menghitung dan menimbang seluruh amal-ibadahnya selama lima ratus tahun tanpa dosa yang diandalkannya sebagai modal meraih sorga. Kemudian ditimbangnya amal tersebut dibandingkan dengan rahmat pemberian-Nya. Ternyata rahmat Allah swt yang diberikan kepada abid yang terdapat dalam mata termasuk di dalamnya kemampuan melihat saja jauh lebih berat nilainya dibandingkan dengan ibadahnya selama lima ratus tahun. Belum nikmat anggota badan yang lain, otak, kaki, tangan, dan seterusnya. Maka sesuai dengan protes yang diajukannya, Allahpun memerintahkan malaikat untuk menyeret si abid ke dalam neraka. Karena nilai amal-ibadahnya jauh lebih ringan dari pada rahmat yang terdapat pada mata. Ketika itulah si abid baru sadar ternyata kebergantungannya pada amal tidak dapat menyelamatkannya. Segera ia meminta ampunan dan mengakui akan segala kesalahan dan kesombongannya. Ia terlalu mengandalkan amal ibadahanya dan mengabaikan rahmat-Nya. Akhirnya Allah mengampuninya dan sekali lagi menanyakan kepada si abid “apakah engkau masuk surga ini karena amalmu?’ si abid menjawab “tidak ya Allah Tuhanku, sungguh ini semua karena rahmat-Mu”. Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah Cerita di atas membuktikan betapa hidup manusia ini sangat tergantung pada rahmat Allah swt sebagai pengatur alam jagad raya. Ia-lah yang menentukan semuanya. Ia berhak melakukan apapun kepada makhluk-Nya. Sebagai Sang Pencipta, sebagai Sang Maha Kuasa, Dia bebas menyiksa dan mengganjar siapa saja yang Ia mau. Tidak ada yang dapat membatasi gerak-Nya. Ketundukan atau kedurhakaan kita kepada-Nya tidaklah mampu menggeser kekuasaannya walau sedikitpun. Oleh karena itulah hidup semua makhluk ini sungguh-sungguh tergantung paa rahmatnya, bukan pada kesalehan amal ibadah kita. Oleh karena itulah kita diajari sebuah do’a yang sangat masyhur ارحمنا ياالله لان رحمتك أرجى لنا من جميع أعمالنا, واغفر لنا ياالله لان مغفرتك اوسع من ذنوبنا Irhamna ya Allah, lianna rahmataka arja lana min jami’i a’mlina. Waghfir lana ya Allah, lianna maghfiratakan ausa’u lana min dzunubina. Ya Allah kasihanilah kami, karena rahmat-Mu lebih kami harapkan dari pada semua amal kami. Dan ampunilah kami, karena pengampuanan-Mu lebih luas dari pada dosa-dosa kami. Begitulah hendaknya, manusia sebagai hamba yang lemah tidak dibenarkan terlalu merasa aman dengan amal ibadah yang telah kita kerjakan. Karena hal itu tidak serta merta mampu menyelamatkan diri kita. Karena keselamatan dan pertolongan itu terkandung dalam rahmat-Nya. Dengan kata lain, sungguh merugi jika manusia merasa nyaman dengan tumpukan dan penjumlahan amal yang telah dilakukannya, dengan harapan amal-ibadah itu akan menyelamatkannya dari api neraka. Sebuah kisah masyhur dari kitab Nashaihul Ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani tentang al-Ghazali. Diceritakan bahwa Imam Ghazali tampak dalam mimpi, maka ia ditanya “apa yang Allah lakukan kepadamu?” lalu ia menjawab “Allah membiarkanku di hadapan-Nya, kemudian Allah berkata, Kenapa Engkau dihadapkan kepada-Ku, apa yang engkau bawa? Maka aku al-Ghazali menyebutkan segala amal-ibadahku. Tapi Allah menjawab “sesungguhnya Aku tidak menerima semua amal-ibadahmu, kecuali satu amal pada suatau hari ketika kamu membiarkan sesekor lalat hinggap di atas tintamu dan meminum tinta itu dari ujung penamu, serta engkau membiarkannya karena kasihan kepada lalat itu”. Kemudia Allah berkata “wahai malaikat, bawalah hambaku ini ke surga”. Fragmen Al-Ghazali ini menunjukkan kepada kita bahwa posisi rahmat Allah itu sangat rahasia. Ia bisa terdapat bentangan amal kita yang tidak kita ketahui persisnya. Beratus-ratus kitab karya al-Ghazali, bertahun-tahun ibadahnya, tetapi rahmatnya malah terdapat di tinta pada ujung penanya? Bukankah secara logika ratusan karya itu lebih bernilai? Tidak demikian. Rahmat-Nya tidak dapat dikalkulasi, diprediksi dan diperinci karena rahmat itu adalah hak prerogatif milik-Nya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Oleh karena itulah tidak dibenarkan bagi kita untuk menilai rendah sebuah amal ibadah. Walaupun itu sekedar menghindarkan duri dari tengah jalan. Karena bisa saja amal itu yang dirahmati Allah swt. Kita tidak boleh meremehkan amal walau sekecil apapun siapa tahu itulah yang akan menyelamatkan kiat di akhirat nanti Bukankah Sayyidina Umar masuk surga karena sekedar menyelamatkan burung emprit yang dibelinya dari seorang anak kecil yang menyiksa burung itu? cerita ini kemudian diabadikan dengan sebutan kitab úsfuriyah. Begitu sebaliknya. Kita tidak dibenarkan pula menyombongkan amal ibadah walau sebesar apapun amal tersebut. Karena belum tentu amal itu mengandung rahmat-Nya. Jama’ah Jum’ah yang Disayangi Allah Dalam konteks kekinian rahmat Allah dapat saja berada dalam amal yang sungguh sepele. Mungkin saja rahmat itu terletak dalam diri anak-anak jalanan yang mengulurkan tangan ke hadapan kita, atau di dalam diri pengamen yang menyanyikan lagu sumbang tak jelas suara dan nadanya. Dan juga mungkin sekali rahmat itu terletak dalam amal kita dalam memberi selembar kertas koran sebagai alas shalat jum’at. wal hasil sekecil apapaun amal itu tidak boleh kita sepelekan. Hal ini tentunya akan mengajak kita memandang fenomena akan lebih hati-hati dan tidak mudah syu’ud dhann. Janganlah kita mudah buruk sangka dan memandang remeh kepada pekerjaan orang lain. Tukang sayur yang mangkal setiap pagi, tukang loper koran, tukang ojek dan tukang-tukang lain yang sering kita nikmati jasanya tanpa kita kenal profilenya dengan dekat, bahkan seringkali kita jadikan kambing hitam, bisa jadi pekerjaan merekalah yang mengandung rahmat Allah swt dibandingkan pekerjaan kita. Akhirul kalam, bahwasannya manusia tidak boleh berputus asa untuk terus memburu rahmat Allah, karena sesungguhnya rahmat itu amat luasnya, hanya kebanyakan manusia tidak memahami hikmah dibalik itu semua. Demikianlah khotbah jum’ah kali ini semoga membawa banyak man’faat. Minimal meyakinkan pada diri kita agar tidak mudah memandang remeh pada amal-amal kecil dan juga amal-amal orang lain. هدانا الله واياكم أجمعين, أقول قول هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ Redaktur Ulil H
Yakinlah Rahmat Allah S.W.T. Itu sangat Luas. Rahmat Allah s.w.t. kepada hamba-Nya sangatlah luas. Tiada had. Tidak terbatas. Rahmat-Nya mengatasi kemurkaan-Nya. Inilah kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya. Firman Allah s.w.t.: قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلْ لِلَّهِ
Ditulis oleh Shodiq Fajarإِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاوَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًاوَقَالَ أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُفَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُJamaah Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Di awal khutbah Jumat pada siang hari yang mulia ini, kami wasiatkan kepada diri kami pribadi juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah azza wajalla. Sebab, hanya dengan bekal iman dan takwa itulah kita mendapat jaminan kebahagiaan jiwa dan raga baik di dunia maupun di akhirat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, juga kepada para sahabatnya, kepada para tabi’in selaku penerus perjuangan para sahabat Rasulullah, kepada para tabi’ut tabi’in selaku penerus perjuangan sahabat Rasulullah dan para tabi’in, juga kepada seluruh panglima-panglima dakwah dan ulama yang senantiasa ada dan gigih dalam memperjuangkan penegakan kalimat Allah di muka bumi perjuangan mereka, pengorbanan jiwa dan raga mereka, peluh dan darah mereka, mungkin kita saat ini tidak bisa atau kesulitan untuk menemukan berbagai macam kemudahan dalam mempelajari dan mengamalkan syariat Allah azza shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Termasuk bagian dari kelembutan Allah azza wajalla kepada hamba-hamba-Nya adalah sifat Allah azza wajalla yang sangat agung; al-Ghafur dan Allah itu Maha Pengampun. Ar-Rahim, Allah itu Maha Allah azza wajalla sangat-sangat luas. Bahkan, pikiran manusia belum tentu mampu mengilustrasikan betapa luasnya ampunan Allah azza mari perbanyak tobat. Mari perbanyak mohon ampun kepada Allah azza wajalla, karena kita yakin bahwa hanya Allah azza wajalla yang Maha memberi ampunan dan Maha Menerima tobat bagi hamba-hamba yang mau bersungguh-sungguh bertobat dari segala azza wajalla berfirman,أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?” QS. At-Taubah 104 وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا“Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. An-Nisa’ 106 Allah azza wajalla itu Maha pengasih dan penyayang. Kasih sayang Allah azza wajalla sangat lah luas. Tak kuasa kita membayangkan betapa luas kasih sayang Allah azza wajalla kepada makhluknya. Tak hanya kepada manusia, tapi juga kepada binatang, kepada tumbuh-tumbuhan, kepada seluruh makhluk azza wajalla berfirman,وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” Al-A’raf 156 Untuk manusia di dunia, keluasan kasih sayang Allah azza wajalla itu meliputi orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk. Namun untuk kehidupan di akhirat, luasnya rahmat Allah azza wajalla hanyalah diberikan kepada orang-orang yang bertakwa shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan betapa luasnya rahmat Allah azza azza wajalla berfirman,وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا“Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebahagian kecil saja di antaramu.” QS. AN-Nisa’ 83 Firman Allah azza wajalla,لَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ“Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.” QS. Al-Baqarah 64 Jika kita hitung, maka akan kita dapati kata ar-Rahman diulang sebanyak 57 kali dan kata ar-Rahim diulang sebanyak seratus juga dapati salah satu di antara doa orang shalih adalah,رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ“Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” QS. Al-Mukmin 7 Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Pada khutbah Jumat kali ini, marilah kita sejenak merenungi kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla yang telah diberikan kepada kita antara rahmat Allah azza wajalla adalah pemberian pendengaran dan penglihatan yang ada pada diri kita, tangan dan kaki, hati dan akal, dan diciptakannya kita dalam bentuk yang kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla kepada hamba-Nya adalah mendekatnya Allah azza wajalla kepada hamba-Nya. Allah azza wajalla selalu mendekat kepada hamba-Nya padahal Allah azza wajalla sama sekali tidak butuh kepada hamba-Nya mendekat kepada-Nya dengan berjalan, Allah azza wajalla justru mendekatinya dengan lebih cepat dari berjalan. Ketika hamba-Nya mendekat sejengkal, Allah azza wajalla mendekatinya kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla, Dia tetap memberi rezeki kepada hamba-Nya meskipun hamba-Nya mendurhakainya, meskipun hamba-Nya menyekutukannya, meskipun hamba-Nya menyembah kepada Abu Musa ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى يَسْمَعُهُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّهُ يُشْرَكُ بِهِ وَيُجْعَلُ لَهُ الْوَلَدُ ثُمَّ هُوَ يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ“Tidak ada siapa pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah azza wajalla, ia disekutukan dan dianggap punya anak kemudian Ia memaafkan dan memberi mereka rezeki.” HR. Al-Bukhari No. 6830; HR. Muslim No. 5016Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla adalah Allah Azza wa Jalla memudahkan hamba-Nya untuk taat kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla menolong hamba untuk bisa melaksanakan shalat, menepati waktu-waktunya, dan Allah Azza wa Jalla memudahkan hamba-Nya untuk melaksanakan seluruh ibadah baik yang sunah atau yang kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla, Allah Azza wa Jalla mudahkan hamba-Nya dalam mencari rezeki. Allah Azza wa Jalla dekatkan rezeki yang jauh, Allah Azza wa Jalla cepatkan rezeki yang tak kunjung kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla, Allah Azza wa Jalla jadikan penghapusan dosa lebih mudah dari pelaksanaan kemaksiatan. Allah Azza wa Jalla mudahkan cara tobat hamba-Nya yang berdosa, lebih mudah dari ketika hamba-Nya melakukan shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Maka, pada kesempatan khutbah Jumat yang sangat mulia ini, marilah kita senantiasa memperhatikan kemahalembutan Allah Azza wa Jalla, marilah kita perhatikan betapa luasnya kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla kepada hamba-Nya. Sungguh betapa meruginya diri kita, mana kala kita telah menyadari betapa besar kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla yang telah diberikan kepada kita, namun kita justru berbalik arah durhaka dan قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ KEDUAإِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Pada khutbah yang kedua ini, kembali kami wasiatkan kepada diri kami dan juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah azza pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, marilah kita evaluasi kembali kehidupan kita-masing-masing. Apakah diri kita sudah layak disebut sebagai hamba Allah yang bertakwa. Apakah diri kita sudah layak disebut sebagai hamba Allah Azza wa Jalla yang selalu mensyukuri nikmat, kasih sayang dan rahmat kita ini ternyata masih banyak berlumur dosa. Ataukah kita ini masih sulit untuk menerima kebenaran. Ataukah hati kita ini masih keras untuk menerima hidayah Allah. Ataukah diri kita ini masih suka menentang syariat-syariat Allah Azza wa Jalla. Ataukah kita ini masih menjadi penghalang berbagai upaya tegaknya syariat memang kondisi kita masih seperti itu, maka marilah kita bertobat kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya tobat. Kasih sayang Allah Azza wa Jalla itu luas, jangan pernah putus asa dari rahmat shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla,Selalu ingatlah firman Allah azza wajalla,يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Az-Zumar 53إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًااَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِرَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًااَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمنًا مُطْمَئِنًّا قَائِمًا بِشَرِيْعَتِكَ وَحُكْمِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمّ ارْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَوَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةSumber
Tag rahmat allah sangat luas. KHUTBAH JUM'AT: MEMAKNAI ISLAM RAHMATAN LIL'ALAMIN - Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag. Al-quran telah menginformasikan kepada kita bahwa sesungguhnya Nabi kita Muhammad saw diutus ke dunia sebagai rahmat bagi Baca lebih lajut. Terbaru.
Rahmat Allah Begitu Luas Ditulis oleh Shodiq Fajar Download file PDF materi khutbah Jumat di Sini Download PDF إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وَقَالَ أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ Jamaah Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Di awal khutbah Jumat pada siang hari yang mulia ini, kami wasiatkan kepada diri kami pribadi juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah azza wajalla. Sebab, hanya dengan bekal iman dan takwa itulah kita mendapat jaminan kebahagiaan jiwa dan raga baik di dunia maupun di akhirat kelak. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, juga kepada para sahabatnya, kepada para tabi’in selaku penerus perjuangan para sahabat Rasulullah, kepada para tabi’ut tabi’in selaku penerus perjuangan sahabat Rasulullah dan para tabi’in, juga kepada seluruh panglima-panglima dakwah dan ulama yang senantiasa ada dan gigih dalam memperjuangkan penegakan kalimat Allah di muka bumi ini. Tanpa perjuangan mereka, pengorbanan jiwa dan raga mereka, peluh dan darah mereka, mungkin kita saat ini tidak bisa atau kesulitan untuk menemukan berbagai macam kemudahan dalam mempelajari dan mengamalkan syariat Allah azza wajalla. Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Termasuk bagian dari kelembutan Allah azza wajalla kepada hamba-hamba-Nya adalah sifat Allah azza wajalla yang sangat agung; al-Ghafur dan ar-Rahim. Al-Ghafur, Allah itu Maha Pengampun. Ar-Rahim, Allah itu Maha Penyayang. Ampunan Allah azza wajalla sangat-sangat luas. Bahkan, pikiran manusia belum tentu mampu mengilustrasikan betapa luasnya ampunan Allah azza wajalla. Maka, mari perbanyak tobat. Mari perbanyak mohon ampun kepada Allah azza wajalla, karena kita yakin bahwa hanya Allah azza wajalla yang Maha memberi ampunan dan Maha Menerima tobat bagi hamba-hamba yang mau bersungguh-sungguh bertobat dari segala dosa. Allah azza wajalla berfirman, أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?” QS. At-Taubah 104 وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا “Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. An-Nisa’ 106 Allah azza wajalla itu Maha pengasih dan penyayang. Kasih sayang Allah azza wajalla sangat lah luas. Tak kuasa kita membayangkan betapa luas kasih sayang Allah azza wajalla kepada makhluknya. Tak hanya kepada manusia, tapi juga kepada binatang, kepada tumbuh-tumbuhan, kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah azza wajalla berfirman, وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” Al-A’raf 156 Untuk manusia di dunia, keluasan kasih sayang Allah azza wajalla itu meliputi orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk. Namun untuk kehidupan di akhirat, luasnya rahmat Allah azza wajalla hanyalah diberikan kepada orang-orang yang bertakwa saja. Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan betapa luasnya rahmat Allah azza wajalla. Allah azza wajalla berfirman, وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا “Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebahagian kecil saja di antaramu.” QS. AN-Nisa’ 83 Firman Allah azza wajalla, لَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.” QS. Al-Baqarah 64 Jika kita hitung, maka akan kita dapati kata ar-Rahman diulang sebanyak 57 kali dan kata ar-Rahim diulang sebanyak seratus kali. Kita juga dapati salah satu di antara doa orang shalih adalah, رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” QS. Al-Mukmin 7 Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Pada khutbah Jumat kali ini, marilah kita sejenak merenungi kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla yang telah diberikan kepada kita masing-masing. Di antara rahmat Allah azza wajalla adalah pemberian pendengaran dan penglihatan yang ada pada diri kita, tangan dan kaki, hati dan akal, dan diciptakannya kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla kepada hamba-Nya adalah mendekatnya Allah azza wajalla kepada hamba-Nya. Allah azza wajalla selalu mendekat kepada hamba-Nya padahal Allah azza wajalla sama sekali tidak butuh kepada makhluk-Nya. Ketika hamba-Nya mendekat kepada-Nya dengan berjalan, Allah azza wajalla justru mendekatinya dengan lebih cepat dari berjalan. Ketika hamba-Nya mendekat sejengkal, Allah azza wajalla mendekatinya sehasta. Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla, Dia tetap memberi rezeki kepada hamba-Nya meskipun hamba-Nya mendurhakainya, meskipun hamba-Nya menyekutukannya, meskipun hamba-Nya menyembah kepada selain-Nya. Dari Abu Musa ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى يَسْمَعُهُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّهُ يُشْرَكُ بِهِ وَيُجْعَلُ لَهُ الْوَلَدُ ثُمَّ هُوَ يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ “Tidak ada siapa pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah azza wajalla, ia disekutukan dan dianggap punya anak kemudian Ia memaafkan dan memberi mereka rezeki.” HR. Al-Bukhari No. 6830; HR. Muslim No. 5016 Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah azza wajalla adalah Allah Azza wa Jalla memudahkan hamba-Nya untuk taat kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla menolong hamba untuk bisa melaksanakan shalat, menepati waktu-waktunya, dan Allah Azza wa Jalla memudahkan hamba-Nya untuk melaksanakan seluruh ibadah baik yang sunah atau yang wajib. Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla, Allah Azza wa Jalla mudahkan hamba-Nya dalam mencari rezeki. Allah Azza wa Jalla dekatkan rezeki yang jauh, Allah Azza wa Jalla cepatkan rezeki yang tak kunjung datang. Termasuk kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla, Allah Azza wa Jalla jadikan penghapusan dosa lebih mudah dari pelaksanaan kemaksiatan. Allah Azza wa Jalla mudahkan cara tobat hamba-Nya yang berdosa, lebih mudah dari ketika hamba-Nya melakukan kemaksiatan. Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Maka, pada kesempatan khutbah Jumat yang sangat mulia ini, marilah kita senantiasa memperhatikan kemahalembutan Allah Azza wa Jalla, marilah kita perhatikan betapa luasnya kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla kepada hamba-Nya. Sungguh betapa meruginya diri kita, mana kala kita telah menyadari betapa besar kasih sayang dan rahmat Allah Azza wa Jalla yang telah diberikan kepada kita, namun kita justru berbalik arah durhaka dan menyekutukannya. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Pada khutbah yang kedua ini, kembali kami wasiatkan kepada diri kami dan juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah azza wajalla. Kemudian, pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, marilah kita evaluasi kembali kehidupan kita-masing-masing. Apakah diri kita sudah layak disebut sebagai hamba Allah yang bertakwa. Apakah diri kita sudah layak disebut sebagai hamba Allah Azza wa Jalla yang selalu mensyukuri nikmat, kasih sayang dan rahmat Allah. Ataukah, kita ini ternyata masih banyak berlumur dosa. Ataukah kita ini masih sulit untuk menerima kebenaran. Ataukah hati kita ini masih keras untuk menerima hidayah Allah. Ataukah diri kita ini masih suka menentang syariat-syariat Allah Azza wa Jalla. Ataukah kita ini masih menjadi penghalang berbagai upaya tegaknya syariat Allah. Jika memang kondisi kita masih seperti itu, maka marilah kita bertobat kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya tobat. Kasih sayang Allah Azza wa Jalla itu luas, jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah azza wajalla, Selalu ingatlah firman Allah azza wajalla, يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Az-Zumar 53 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمنًا مُطْمَئِنًّا قَائِمًا بِشَرِيْعَتِكَ وَحُكْمِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمّ ارْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة Download file PDF materi khutbah Jumat di sini Download PDF
Dengankata lain, kasih sayangnya sangat terbatas. Yang paling buruk dari sifat manusia manakala dia ingin segala kebaikan hanya untuk dirinya dan orang-orang yang disayanginya. berdua saja." Mendengar doa itu, maka Nabi berpaling kepadanya seraya berkata, "Sungguh engkau telah menyempitkan rahmat Allah yang luas itu!" (HR. Turmidzi
20 Ayat Al-Quran Tentang Rahmat – Rahmat Allah Azza Wa Jalla sangat luas sekali. Dengan rahmat-Nya itulah kita masih bisa hidup di muka bumi Allah. Dengan rahmat-Nya kita merasakan kebahagiaan dan kesenangan. Allah Ta’ala itu memiliki 100 rahmat, 1 rahmat-Nya sudah diturunkan di muka bumi ini, sementara 99 sisanya akan diberikan pada hari Kiamat untuk orang-orang beriman. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” HR. Bukhari dan Muslim Bayangkan, 1 rahmat Allah saja bisa untuk segala kehidupan di bumi, bahkan untuk kaum jin dan manusia. Bisa dibayangkan bagaimana 99 rahmat sisanya, tentu itu akan sangat luar biasa lagi. Maka dari itulah sudah seyogyanya kita memohon rahmat-Nya. Baca Juga 22 Ayat Al-Quran Tentang Bulan Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang rahmat Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. Al-Ankabuut 21 2 Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab Al-Quran sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam Al-Quran itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al-Ankabuut 51 3 Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab Al-Quran kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Al-A’raaf 52 4 Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-A’raaf 56 5 Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Quran kepada mereka, mereka berkata "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al-Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." Al-A’raaf 203 6 Katakanlah "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari takdir Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah. Al-Ahzaab 17 7 Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu musnah, sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. Al-An’aam 133 8 Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. Al-An’aam 155 9 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Al-Anbiyaa’ 107 10 Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Al-Baqarah 157 11 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Baqarah 218 12 Dia lah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya hujan; dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, Al-Furqaan 48 13 Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu." Dikatakan kepada mereka "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu." Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. Al-Hadiid 13 14 Hai orang-orang yang beriman kepada para rasul, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Hadiid 28 15 Ibrahim berkata "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat." Al-Hijr 56 16 Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Al-Hujuraat 10 17 Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki dan Dia akan mengazabmu, jika Dia menghendaki. Dan Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka. Al-Israa’ 54 18 Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. Al-Jaatsiyah 20 19 Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya pada siang hari dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. Al-Qashash 73 20 Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. Ali Imran 132 Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan dan menyebutkan tentang rahmat. Semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Baca Juga 7 Ayat Al-Quran Tentang Insya Allah Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 28 Muharram 1440 Hijriyah/8 Oktober 2018 Masehi.
p8dNvXl. pj8gl7h8ig.pages.dev/226pj8gl7h8ig.pages.dev/169pj8gl7h8ig.pages.dev/90pj8gl7h8ig.pages.dev/104pj8gl7h8ig.pages.dev/35pj8gl7h8ig.pages.dev/100pj8gl7h8ig.pages.dev/50pj8gl7h8ig.pages.dev/280pj8gl7h8ig.pages.dev/235
rahmat allah sangat luas